PLTS Hybrid merupakan solusi Green Energy bagi penduduk perkotaan yang membutuhkan sistem dengan metode kerja yang flexible. Sistem kami dapat disetting untuk memenuhi kebutuhan energi dari PLTS dan jaringan Listrik PLN sebagai back up bila energi PLTS habisĀ (Hybrid System ) atau pun sebagai sistem On grid dimana kelebihan energi akan dikirimkan ke Jaringan PLN ( Mengurangi Pembayaran Listrik Ke PLN ) dan pada saat PLN mengalami black out system ini dapat memback up Beban.
Kami menyediakan berbagai varian design PLTS Hybrid yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi bisnis listrik di indonesia, atau pun target tertentu yang di harapkan oleh customer . Menggunakan material dengan kualitas terbaik ditambah dengan harga yang terjangkau serta jaminan garansi yang lebih baik di bandingkan perusahaan sejenis lain nya.
Mode Kerja Penggunaan Sendiri Priority: load>battery>grid : Mode ini cocok diterapkan pada perumahan dimana PLN menawarkan feed in tariff rendah tetapi harga beli listrik per kWh ke PLN tinggi .
Pada saat siang hari energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS akan disuplai ke beban lokal terlebih dahulu , jika beban terpenuhi sisa energi akan digunakan untuk mengisi battery , dan bila masih tersisa energy akan di ekspor ke jaringan listrik PLN.
Pada saat malam hari saat tidak ada energi yang dihasilkan dari PLTS , kebutuhan listrik beban lokal akan dipenuhi oleh battery dan jaringan PLN akan mensuplai energi ke beban saat kapasitas battery sudah habis atau tidak mencukupi .
Ketika PLN Mati , system akan mensuplai beban lokal yang penting dari PV atau battery selama PV dan battery dapat memenuhi kebutuhan daya beban.
Ketika PLN mati , PV dan battery tidak dapat memenuhi kebutuhan beban sistem akan shutdown secara otomatis.
Mode Kerja FORCE TIME USE : Mode ini cocok diterapkan pada Industri dimana harga listrik PLN rendah pada saat bukan beban puncak (LWBP ) dan tinggi saat beban puncak ( WBP ) yang umumnya di jam ( 5 sore hingga 10 malam ).
Pada saat siang hari energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS akan digunakan untuk mengisi battery terlebih dahulu , sisa kelebihan energi akan digunakan untuk menyuplai beban dan bila masih tersisa energy akan di ekspor ke jaringan listrik PLN.
Pada saat jam 5 sore hingga jam 10 malam battery akan digunakan untuk menyuplai beban. Sehingga industri tidak akan terbebani biaya listrik PLN saat beban puncak.
Mode Kerja Back Up: Mode ini cocok diterapkan pada perumahan dimana PLN sering mengalami mati listrik .
Pada saat siang hari energi listrik yanPada saat siang hari energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS akan digunakan untuk mengisi battery terlebih dahulu , sisa kelebihan energi akan digunakan untuk menyuplai beban dan bila masih tersisa energy akan di ekspor ke jaringan listrik PLN
Pada saat malam hari saat tidak ada energi yang dihasilkan dari PLTS , kebutuhan listrik beban lokal akan dipenuhi oleh jaringan PLN .
Ketika PLN Mati , system akan mensuplai beban lokal yang penting dari PV atau battery selama PV dan battery dapat memenuhi kebutuhan daya beban.
Ketika PLN mati , PV dan battery tidak dapat memenuhi kebutuhan beban sistem akan shutdown secara otomatis.
Perbedaan Mode Kerja System Back Up dengan Mode Kerja Penggunaan sendiri adalah di kapasitas battery nya , untuk mode kerja penggunaan sendiri membutuhkan kapasitas battery yang jauh lebih besar dari system back up sehingga dari sisi investasi awal Mode kerja penggunaan sendiri lebih mahal dari mode back up.